Woensdag 10 April 2013

PERAKTEK SISTEM RESPIRASI KELOMPOK 4


MAKALA HASIL PERAKTIKUM 

SISTIM RESPIRASI


Pemakalah :
ISMAIL
HERA
AHMADMUHAJIRIN
ERNIWATI


Kelas : XI IPA 4
(KELOMPOK 1)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya saya dapat menyelesaiakan karya ilmiah ini yang berjudul ‘Pernapasan Pada Serangga & kapasitas paru-paru’. Dengan senang hati kami dapat menyelesaikan praktikum sesuai harapan guru pembimbing.

Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing yang telah membantu dalam mengerjakan tugas ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang saling mendukung, juga dapat mengerjakan tugas dengan baik.

Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil karya ilmiah ini. Karena itu saya berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama. 

Semoga karya ilmiah yang saya buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.


Sungguminasa, 6 April 2013


Penulis

A. KAPASITAS VITAL PARU-PARU
I. Pendahuluan
Bernapas adalah menghirup udara (inspirasi) dan mengeluarkan udara (ekspirasi). Volume udara pernapasan biasa (volume tidal/VT) adalah sebesar 500 cc. Udara komplementer (UK) adalah udara yang masih bisa dimasukkan setelah melakukan inspirasi biasa. Kapasitas vital paru-paru adalah kemampuan maksimal paru-paru dalam menampung udara pernapasan (KV).

II. Tujuan
1. Mengetahui dan menghitung kapasitas vital paru-paru
2. Membedakan kapasitas vital paru-paru laki-laki dan perempuan
3. Membedakan kapasitas paru-paru olahragawan dan bukan olahragawan
III. Alat dan bahan:

1. Jerigen 5 liter
2. Selang plastik diameter 2 cm
3. Baskom plastik bundar
4. Tissue

IV. Cara kerja:
1. Pasang perangkat percobaan!
2. Beri tanda pada jerigen setiap 5mL dengan mengisi air menggunakan gelas ukur

3. Isi penuh jerigen dengan air
4. Tiup pipa atau selang air dengan cara hirup napas sekuat-kuatnya dan hembuskan sekencang-kencangnya. (cat: hanya sekali hembusan)
5. Ukur volume udara yang terisi pada gelas erlemayer
6. Ulangi sebanyak 3 kali
7. Catat hasil pengamatanmu pada tabel hasil pengamatan!


V. Hasil pengamatan!
NO
NAMA
PERCOBAAN KAPASITAS
RATA-RATA
SEBELUM BER AKTIFITAS
SESUDAH BERAKTIFITAS

1
AHNAT NUHAJIRIN
21
21
21
2
HERA
10
13
11.5
3
SITI ARAFAH
12
16
14

VI. Analisis Data
1. Menurut pendapatmumu, apakah kapasitas vital paru-paru mu termasuk kategori yang ideal?
Siswa 1 : iya
Siswa 2 : tidak
Siswa 3 : tidak

2. Bandingkan rata-rata kapasitas vital antara laki-laki dan perempuan, apakah terdapat perbedaan? Mengapa demikian?

Berbeda. rata-rata kap. Paru-paru laki-laki: 6liter, sedangkan wanita 4.7liter.
pada umumnya kap paru" wanita 25% lebih rendah dari laki-laki. Hal ini dikarenakan laki-laki melakukan aktivitas-aktivitas yang lebih berat ketimbang wanita, sehingga membutuhkan oksigen yang lebih banyak pula.

3. Bandingkan rata-rata kapasitas vital olahragawan dengan non olahragawan, apakah terdapat perbedaan? Mengapa demikian?
Ada karena olahragawan terlatih untuk melakukan pernapasan lebih dalam daripada pernapasan biasa, berbeda dengan non olahragawan yang jarang dilatih. Ketika seseorang sedang berolahraga, tubuh menggunakan energi. Tentunya ketika energi ini habis maka beliau akan memerlukan energi tambahan. Berdasarkan proses metabolisme, untuk menghasilkan energi diperlukan adanya gas O2. Maka beliau akan bernapas lebih dalam daripada yang biasa agar mendapat kebutuhan energi yang banyak. Inilah mengapa olahragawan memiliki kapasitas vital paru-paru yang lebih besar daripada non olahragawan.

4. Menurut pendapatmu apakah kapasitas vital paru-paru seseorang dapat di tingkatkan dengan latihan atau olah raga secara teratur? Jelaskan pendapatmu!
Bisa. Dengan olahraga teratur, kita akan terbiasa menggunakan pernapasan perut berbeda dengan pernapasan dada yang sering kita lakukan. Pernapasan perut akan membuat kita mengambil gas O2 lebih banyak daripada pernapasan dada. Sehingga bisa menaikkan kapasitas vital paru-paru.

5. Faktor apa saja yang mempengaruhi kapasitas vital seseorang?
Usia : Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula. Semakin bertambah usia, intensitas pernapasan akan semakin menurun
Jenis kelamin :Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan
Suhu tubuh : Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat
Posisi tubuh: Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari dibandingkan posisi diam. frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap.
Aktivitas : Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin cepat

6. Rumuskan kesimpulanmu tentang percobaan ini
Kapasitas vital setiap orang berbeda-beda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, misalnya usia, posisi tubuh, jenis kelamin, dan suhu tubuh. Namun kapasitas vital seseorang dapat ditingkatkan dengan cara berolahraga secara teratur.



B. PERNAPASAN PADA SERANGGA

I. Pendahuluan
Serangga bernapas dengan menggunakan tabung udara yang disebut trakea. Udara keluar masuk ke Corong hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang ada di kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel. Spirakel berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel
men punyai katup yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat.

Oksigen dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang lagi menjadi cabang halus yang disebut trakeolus sehingga dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam. Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel yang disebut trakeoblas. Pertukaran gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini mempunyai fungsi yang sama dengan kapiler pada sistem pengangkutan (transportasi) pada vertebrata.

  • Mekanisme pernapasan pada serangga, misalnya belalang, adalah sebagai berikut :

Jika otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara kaya COZ keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara di luar yang kaya 02 masuk ke trakea.
Sistem trakea berfungsi mengangkut OZ dan mengedarkannya ke seluruh tubuh, dan sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan.
Di bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi ke jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh dengan menjulurkan tabung pernapasan ke perxnukaan air untuk mengambil udara.
Serangga air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di air dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta sp. mempunyai gelembung udara di organ yang menyerupai rambut pada permukaan ventral. Selama menyelam, O2 dalam gelembung dipindahkan melalui sistem trakea ke sel-sel pernapasan.
Selain itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi menyerap udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabang-cabang halus serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen diedarkan melalui pembuluh trakea.
.

II. Tujuan
1. Membuktikan bahwa pernapasan pada seranga membutuhkan oksigen
2. Melihat faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada serangga pada saat bernapas

III. Alat dan bahan
1. Respirometer sederhana
2. Timbangan
3. 2 ekor belalang 
4. KOH
5. Pewarna 
6. Kapas 
7. Pipet

8. Stopwats

III. Cara kerja
1. Bungkuslah KOH dengan kapas, dan letakkan dalam tabung respirometer
2. Timbanglah berat 2 ekor serangga dan masukkan dalam tabung respirometer

3. Rangkai alat respirometer kemudian pada ujung pipa kapiler teteskan pewarna makanan
4. Amati dan catat perubahan kedudukan pewarna makanan pada pipa berskala setiap sakala dengan mengunakan stopwats
5. Lakukan percobaan yang sama dengan dengan hewan yang beratnya berbeda
6. Catat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan


Gambar Rangkaian Respirometer






IV. Hasil Pengamatan!
NO
BELALANG
BERAT/g
SKALA KEDUDUKAN MENGUNAKAN STOPWATS
I
II
III
IV
V
VI
VII
VIII
IX
1
BELALANG 1
0,3 g
1:12 /S
1:51 /S
2:21 /S
2:59 /S
3:41 /S
3:59 /S
4:15 /S
5:03 /S
5:40 /S
2
BELALANG 2
0,5 g
1:28 /S
2:21 /S
3:32 /S
4:24 /S
5:32 /S
6:15 /S
7:03 /S
8:2 /S
8:56 /S

V. Analisis Data
1. Apa yang menyebabkan terjadinya pergerakan pada eosin?

Hewan bernapas mengambil gas O2 pada respirometer, selain mengambil gas beliau juga mengeluarkan gas CO2. Gas CO2 ini akan diserap oleh senyawa KOH yang menyebabkan terjadinya penyusutan udara. Ketika ada cairan yang diteteskan di ujung respirometer maka cairan tersebut akan terisap/tertarik ke arah serangga.

2. Apa fungsi penambahan KOH pada perangkat respirometer sederhana tersebut?
Berguna untuk mengikat CO2 agar tidak menganggu jalannya kegiatan respirasi.

3. Apakah ada kaitan antara berat badan serangga dengan kecepatan respirasinya? Jelaskan pendapatmu?
Ada. Karena semakin berat tubuh jangrik, akan semakin membutuhkan oksigen. Seperti halnya manusia apabila dia berbadan gemuk dia akan bernafas cepat.

4. Apakah ada kaitan antara jenis serangga dengan kecepatan respirasinya?
Ada. Kecepatan respirasi pada Belalang lebih cepat dibandingkan kecepatan respirasi pada jangkrik.

5. Rumuskanlah kesimpulanmu tentang percobaan ini!
Berdasarkan hasil pengamatan dapat ditarik kesimpulan bahwa KOH/NaOH dapat membantu mempercepat proses pernapasan pada belalang karena berfungsi sebagai pengikat CO2. Selain itu terdapat hubungan antara berat serangga dengan kecepatan pernapasannya. Semakin berat tubuh belalang maka semakin benyak O2 yang dibutuhkan sehingga makin cepat respirasinya. Sebaliknya semakin ringan maka semakin sedikit O2 yang dibutuhkan sehingga makin lambat respir asinya.

Kesimpulan:
- kita dapat mempelajari kapasitas paruparukita yang ideal dan yg tdk ideal.
- kita dapat mengetahiu karna olahraga itu melatih pernapasan lebih dalam daripada pernapasan biasa, berbeda dengan tdk berolahraga yang jarang dilatih pernapasanya.
- Kita dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada serangga pada saat bernapas.
- Kita dapat mempelajari penafasan pada serangga


Daftar pustaka:


Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking