MAKALA
HASIL PERAKTIKUM
SISTIM RESPIRASI
Pemakalah :
ISMAIL
HERA
AHMADMUHAJIRIN
ERNIWATI
Kelas : XI IPA 4
(KELOMPOK 1)
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolonganNya saya dapat menyelesaiakan karya ilmiah ini yang berjudul ‘Pernapasan Pada Serangga & kapasitas paru-paru’. Dengan senang hati kami dapat menyelesaikan praktikum sesuai harapan guru pembimbing.
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing yang telah membantu dalam mengerjakan tugas ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang saling mendukung, juga dapat mengerjakan tugas dengan baik.
Tentunya ada hal-hal yang ingin kami berikan kepada masyarakat dari hasil karya ilmiah ini. Karena itu saya berharap semoga karya ilmiah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita bersama.
Semoga karya ilmiah yang saya buat ini dapat membuat kita mencapai kehidupan yang lebih baik lagi.
Sungguminasa, 6 April 2013
Penulis
A. KAPASITAS VITAL PARU-PARU
I.
Pendahuluan
Bernapas adalah
menghirup udara (inspirasi) dan mengeluarkan udara (ekspirasi).
Volume udara pernapasan biasa (volume tidal/VT) adalah sebesar 500
cc. Udara komplementer (UK) adalah udara yang masih bisa dimasukkan
setelah melakukan inspirasi biasa. Kapasitas vital paru-paru adalah
kemampuan maksimal paru-paru dalam menampung udara pernapasan
(KV).
II. Tujuan
1.
Mengetahui dan menghitung kapasitas vital paru-paru
2. Membedakan
kapasitas vital paru-paru laki-laki dan perempuan
3. Membedakan
kapasitas paru-paru olahragawan dan bukan olahragawan
III.
Alat dan bahan:
1. Jerigen 5 liter
2. Selang plastik
diameter 2 cm
3. Baskom plastik bundar
4. Tissue
IV. Cara kerja:
1.
Pasang perangkat percobaan!
2. Beri tanda pada jerigen setiap 5mL
dengan mengisi air menggunakan gelas ukur
3. Isi penuh jerigen dengan air
4. Tiup pipa atau selang air dengan cara
hirup napas sekuat-kuatnya dan hembuskan sekencang-kencangnya. (cat:
hanya sekali hembusan)
5.
Ukur volume udara yang terisi pada gelas erlemayer
6.
Ulangi sebanyak 3 kali
7. Catat hasil pengamatanmu pada tabel
hasil pengamatan!
V.
Hasil pengamatan!
NO
|
NAMA
|
PERCOBAAN
KAPASITAS
|
RATA-RATA
|
||||
SEBELUM
BER AKTIFITAS
|
SESUDAH
BERAKTIFITAS
|
|
|||||
1
|
AHNAT
NUHAJIRIN
|
21
|
21
|
21
|
|||
2
|
HERA
|
10
|
13
|
11.5
|
|||
3
|
SITI
ARAFAH
|
12
|
16
|
14
|
VI. Analisis Data
1. Menurut pendapatmumu, apakah kapasitas
vital paru-paru mu termasuk kategori yang ideal?
Siswa 1 : iya
Siswa 2 : tidak
Siswa 3 : tidak
2.
Bandingkan rata-rata kapasitas vital antara laki-laki dan perempuan,
apakah terdapat perbedaan? Mengapa demikian?
Berbeda. rata-rata kap. Paru-paru
laki-laki: 6liter, sedangkan wanita 4.7liter.
pada umumnya kap paru" wanita 25%
lebih rendah dari laki-laki. Hal ini dikarenakan laki-laki melakukan
aktivitas-aktivitas yang lebih berat ketimbang wanita, sehingga
membutuhkan oksigen yang lebih banyak pula.
3.
Bandingkan rata-rata kapasitas vital olahragawan dengan non
olahragawan, apakah terdapat perbedaan? Mengapa demikian?
Ada karena olahragawan terlatih untuk
melakukan pernapasan lebih dalam daripada pernapasan biasa, berbeda
dengan non olahragawan yang jarang dilatih. Ketika seseorang sedang
berolahraga, tubuh menggunakan energi. Tentunya ketika energi ini
habis maka beliau akan memerlukan energi tambahan. Berdasarkan proses
metabolisme, untuk menghasilkan energi diperlukan adanya gas O2. Maka
beliau akan bernapas lebih dalam daripada yang biasa agar mendapat
kebutuhan energi yang banyak. Inilah mengapa olahragawan memiliki
kapasitas vital paru-paru yang lebih besar daripada non olahragawan.
4.
Menurut pendapatmu apakah kapasitas vital paru-paru seseorang dapat
di tingkatkan dengan latihan atau olah raga secara teratur? Jelaskan
pendapatmu!
Bisa.
Dengan olahraga teratur, kita akan terbiasa menggunakan pernapasan
perut berbeda dengan pernapasan dada yang sering kita lakukan.
Pernapasan perut akan membuat kita mengambil gas O2 lebih banyak
daripada pernapasan dada. Sehingga bisa menaikkan kapasitas vital
paru-paru.
5.
Faktor apa saja yang mempengaruhi kapasitas vital seseorang?
Usia
: Balita memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan
manula. Semakin bertambah usia, intensitas pernapasan akan semakin
menurun
Jenis kelamin
:Laki-laki memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan
perempuan
Suhu tubuh
: Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan
semakin cepat
Posisi tubuh:
Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau berlari
dibandingkan posisi diam. frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih
cepat dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan posisi tidur
terlentar lebih cepat dibandingkan posisi tengkurap.
Aktivitas
: Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi pernapasan akan semakin
cepat
6.
Rumuskan kesimpulanmu tentang percobaan ini
Kapasitas vital setiap orang berbeda-beda.
Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, misalnya usia, posisi
tubuh, jenis kelamin, dan suhu tubuh. Namun kapasitas vital seseorang
dapat ditingkatkan dengan cara berolahraga secara teratur.
B.
PERNAPASAN PADA SERANGGA
I.
Pendahuluan
Serangga bernapas dengan menggunakan tabung
udara yang disebut trakea. Udara keluar masuk ke Corong
hawa (trakea) adalah alat pernapasan yang dimiliki oleh serangga dan
arthropoda lainnya. Pembuluh trakea bermuara pada lubang kecil yang
ada di kerangka luar (eksoskeleton) yang disebut spirakel.
Spirakel
berbentuk pembuluh silindris yang berlapis zat kitin, dan terletak
berpasangan pada setiap segmen tubuh. Spirakel
men punyai katup
yang dikontrol oleh otot sehingga membuka dan menutupnya spirakel
terjadi secara teratur. Pada umumnya spirakel terbuka selama serangga
terbang, dan tertutup saat serangga beristirahat.
Oksigen
dari luar masuk lewat spirakel. Kemudian udara dari spirakel menuju
pembuluh-pembuluh trakea dan selanjutnya pembuluh trakea bercabang
lagi menjadi cabang halus yang disebut trakeolus
sehingga
dapat mencapai seluruh jaringan dan alat tubuh bagian dalam.
Trakeolus tidak berlapis kitin, berisi cairan, dan dibentuk oleh sel
yang disebut trakeoblas.
Pertukaran
gas terjadi antara trakeolus dengan sel-sel tubuh. Trakeolus ini
mempunyai fungsi yang sama dengan kapiler pada sistem pengangkutan
(transportasi) pada vertebrata.
- Mekanisme pernapasan pada serangga, misalnya belalang, adalah sebagai berikut :
Jika
otot perut belalang berkontraksi maka trakea mexrupih sehingga udara
kaya COZ keluar. Sebaliknya, jika otot perut belalang berelaksasi
maka trakea kembali pada volume semula sehingga tekanan udara menjadi
lebih kecil dibandingkan tekanan di luar sebagai akibatnya udara di
luar yang kaya 02 masuk ke trakea.
Sistem
trakea berfungsi mengangkut OZ dan mengedarkannya ke seluruh tubuh,
dan sebaliknya mengangkut C02 basil respirasi untuk dikeluarkan dari
tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi
mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut gas pernapasan.
Di
bagian ujung trakeolus terdapat cairan sehingga udara mudah berdifusi
ke jaringan. Pada serangga air seperti jentik nyamuk udara diperoleh
dengan menjulurkan tabung pernapasan ke perxnukaan air untuk
mengambil udara.
Serangga
air tertentu mempunyai gelembung udara sehingga dapat menyelam di air
dalam waktu lama. Misalnya, kepik Notonecta
sp. mempunyai
gelembung udara di organ yang menyerupai rambut pada permukaan
ventral. Selama menyelam, O2 dalam gelembung dipindahkan melalui
sistem trakea ke sel-sel pernapasan.
Selain
itu, ada pula serangga yang mempunyai insang trakea yang berfungsi
menyerap udara dari air, atau pengambilan udara melalui cabang-cabang
halus serupa insang. Selanjutnya dari cabang halus ini oksigen
diedarkan melalui pembuluh trakea.
.
II.
Tujuan
1. Membuktikan bahwa
pernapasan pada seranga membutuhkan oksigen
2. Melihat
faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada
serangga pada saat bernapas
III.
Alat dan bahan
1.
Respirometer sederhana
2. Timbangan
3. 2 ekor belalang
4.
KOH
5. Pewarna
6. Kapas
7. Pipet
8.
Stopwats
III. Cara
kerja
1. Bungkuslah KOH
dengan kapas, dan letakkan dalam tabung respirometer
2. Timbanglah
berat 2 ekor serangga dan masukkan dalam tabung respirometer
3.
Rangkai alat respirometer kemudian pada ujung pipa kapiler teteskan
pewarna makanan
4. Amati dan catat perubahan kedudukan
pewarna makanan pada pipa berskala setiap sakala dengan mengunakan
stopwats
5.
Lakukan percobaan yang sama dengan dengan hewan yang beratnya
berbeda
6. Catat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan
Gambar
Rangkaian Respirometer
IV.
Hasil Pengamatan!
NO
|
BELALANG
|
BERAT/g
|
SKALA
KEDUDUKAN MENGUNAKAN STOPWATS
|
|||||||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
V
|
VI
|
VII
|
VIII
|
IX
|
||||||
1
|
BELALANG
1
|
0,3
g
|
1:12
/S
|
1:51
/S
|
2:21
/S
|
2:59
/S
|
3:41
/S
|
3:59
/S
|
4:15
/S
|
5:03
/S
|
5:40
/S
|
|||
2
|
BELALANG
2
|
0,5
g
|
1:28
/S
|
2:21
/S
|
3:32
/S
|
4:24
/S
|
5:32
/S
|
6:15
/S
|
7:03
/S
|
8:2
/S
|
8:56
/S
|
V.
Analisis Data
1. Apa yang
menyebabkan terjadinya pergerakan pada eosin?
Hewan
bernapas mengambil gas O2
pada respirometer, selain mengambil gas beliau juga mengeluarkan gas
CO2.
Gas CO2 ini
akan diserap oleh senyawa KOH yang menyebabkan terjadinya penyusutan
udara. Ketika ada cairan yang diteteskan di ujung respirometer maka
cairan tersebut akan terisap/tertarik ke arah serangga.
2.
Apa fungsi penambahan KOH pada perangkat respirometer sederhana
tersebut?
Berguna untuk mengikat CO2
agar tidak menganggu jalannya kegiatan respirasi.
3.
Apakah ada kaitan antara berat badan serangga dengan kecepatan
respirasinya? Jelaskan pendapatmu?
Ada. Karena semakin berat tubuh jangrik,
akan semakin membutuhkan oksigen. Seperti halnya manusia apabila dia
berbadan gemuk dia akan bernafas cepat.
4.
Apakah ada kaitan antara jenis serangga dengan kecepatan
respirasinya?
Ada. Kecepatan respirasi pada Belalang
lebih cepat dibandingkan kecepatan respirasi pada jangkrik.
5.
Rumuskanlah kesimpulanmu tentang percobaan ini!
Berdasarkan hasil pengamatan dapat ditarik
kesimpulan bahwa KOH/NaOH dapat membantu mempercepat proses
pernapasan pada belalang karena berfungsi sebagai pengikat CO2.
Selain itu terdapat hubungan antara berat serangga dengan kecepatan
pernapasannya. Semakin berat tubuh belalang maka semakin benyak O2
yang dibutuhkan sehingga makin cepat respirasinya. Sebaliknya semakin
ringan maka semakin sedikit O2 yang dibutuhkan sehingga makin lambat
respir asinya.
Kesimpulan:
-
kita dapat mempelajari kapasitas paruparukita yang ideal dan yg tdk
ideal.
-
kita dapat mengetahiu karna olahraga
itu melatih pernapasan lebih dalam daripada pernapasan biasa, berbeda
dengan tdk berolahraga yang jarang dilatih pernapasanya.
- Kita dapat mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi jumlah kebutuhan oksigen pada serangga pada saat
bernapas.
- Kita dapat mempelajari penafasan pada
serangga
Daftar
pustaka:
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking